Apa yang harus dilakukan untuk menghadapi pasangan yang sangat kejam?

Apa yang harus dilakukan untuk menghadapi pasangan yang sangat kejam?

Ada beberapa kemungkinan
kenapa pasangan kamu bisa bersikap kejam. Mungkin saja dia pernah dikelabuhi oleh satu atau kedua orangtuanya atau saudara-saudaranya ketika dia masih kanak-kanak, khususnya ketika mereka bertengkar. Mungkin saudara-saudaranya sangat menguasai kehidupannya. Karena sebab itu, berdasarkan pemrograman emosionalnya, pasangan kamu secara tidak sadar telah memutuskan bahwa, sebagai kekuasaan orang dewasa, kapan pun dia merasa diserang, atau menerima semacam ancaman, dia harus bertindak ofensif, seperti anjing yang menggonggong dengan galak untuk mempertahankan daerah kekuasaan, yang berharap setengah mati bahwa penyerangnya akan pergi.

Kapanpun kamu mengeritik pasanganmu, atau mengungkapkan setiap perasaan-perasaan tidak menyenangkan, pasanganmu menganggap kamu sebagai “musuhnya”. Sangat penting bagi pasanganmu untuk memahami dua hal :

1. Tindakanya yang melecehkan kamu secara lisan selama pertengkaran harus dihentikan.

Katakan pada pasanganmu bahwa meskipun kamu mendukungnya untuk menghilangkan semua kemarahan warisan masa kanak-kanaknya yang telah lama terpendam, dia tidak bisa serta merta menummpahkan seluruh perasaannya kepada kamu.

2. Dia perlu mendapatkan pertolongan profesional dalam memahami dan menyembuhkan kemarahan masa kanak-kanaknya.

Pasangan kamu mungkin membenci dirinya pada saat-saat ketika dia marah kepada kamu, tetapi tidak tahu bagaimana seharusnya dia meluapkan perasaan-perasaannya. Desaklah pasangan kamu untuk mencari seorang terapis yang profesional yang dapat menuntun dalam menghadapi kemarahannya. Bila dimungkinkan, kamu bisa melakukan sesi terapi bersama-sama.


Semua ini bukanlah sekedar saran – tetapi komitmen mutlak yang kamu perlukan dari pasangan kau supaya hubungan bisa terus bertahan. Kekejaman lisan, dalam beberapa hal, lebih menyakitkan daripada kekejaman fisik. Tetapi jangan menganggap remeh, kedua hal itu sama-sama berbahayanya.

Comments