Bagaimana caranya menghadapi pasangan yang memanjakan kamu dengan sikapnya yang terlalu banyak memberi cinta, perhatian dan terlalu posesif?


Masalah ini bukan berarti bahwa pasangan kamu mencintai terlalu dalam – masalahnya adalah bahwa dia tidak bisa mencintai dirinya dengan cukup mendalam. Hatinya ibarat sebuah bejaana emosional yang kosong melompong dan dia benar-benar membutuhkan kamu untuk mengisi bejana tersebut sampai penuh, hanya masalahnya bejana itu bagian bawahnya bocor, sehingga seberapa banyak kamu memberi cinta dan perhatian kepadanya tidak akan pernah cukup. Meskipun tampaknya dia memberikan keinginan untuk selalu bersama kamu, menelpon dan mengirimkan pesan, sebenarnya dia mengambil dari kamu. Dia menyita perhatian kamu, kehadiran dan energi kamu.

Orang yang tampaknya “mencintai terlalu dalam” hampir selalu bersikap cengeng, sentimentalis, sedang mencoba menyelaatkan dirinya dari penderitaannya kecanduan sementara tentang cinta dan perhatian. Mereka bisa jatuh cinta dalam sekejap dan sangat mudah kompulsif dan obsesif, membuat pasangannya tak berdaya dan akhirnya membuat merasa bersalah dan kasihan. Mungkin dia memiliki luka emosional  dalam keluarga yang tidak akan pernah disembuhkan sampai dia menghadapi sumber permasalahannya. Hubungan kamu dan hubungan-hubungan yang pernah dia bangun tidak ubahnya seprti pembalut – luka.


Satu-satunya syarat kamu boleh melanjutkan hubungan itu adalah jika pasangan kamu mau menerima masalahnya dan mencari bantuan profesional sesegera mungkin. Masih aada kesempatan, jika pasangan kamu menerima bimbingan konseling secara intensif, kamu pun bisa membantunya bersama-sama. Dan jangan lupa mengkaji kembali mengapa kamu sampai bisa terseret dalam hubungan dengan pasangan kamu itu. 

Comments