Akan lebih baik bila
seseorang
mengakui bahwa mereka mempunyai masalah dengan kemarahannya yang tidak wajar
ketimbang hanya selalu menyalahkan orang lain yang selalu membuatnya marah.
Seseorang yang mudah sekali marah menyebabkan teman-teman dan keluarganya
selalu hidup dalam ketakutan, sementara ketakutan adalah musuh cinta.
Kamu bukanlah orang yang jahat karena kamu marah. Kamu mungkin marah
karena, ketika kamu masih kecil, kamu diperlakukan seperti atau merasa seperti
orang jahat.
Pernahkan kamu memperhatikan
bahwa kamu marah karena hal-hal yang sangat sepele, peristiwa atau hal-hal yang
seharusnya tidak mempunyai akibat yang besar tetapi berhasil membuat kamu
marah? Itu karena sumber utama kemarahan tidak berasal dari kondisi-kondisi
kamu saat ini, tetapi pada masa lampau. Kebanyakan pemarah menjelaskan siapa
kamu sebenarnya. Mungkin kondisi berikut ini pernah kamu alami saat kamu sedang
berkembang menuju dewasa.
Ketika masih kanak-kanak, pernah mendapatkan perlakukan yang sangat
tidak wajar baik itu secara fisik, verbal atau pelecehan seksual dan harus
memendam kemarahan dalam dirinya, dan menunggu saat yang tepat untuk
meluapkannya ketika mereka dewasa karena pada masa dewasa inilah muncul rasa
“aman.”
Ketika masih kanak-kanak, merasakan tidak dicintai atau ditelantarkan, baik
itu karena perceraian orang tua, ditinggal pergi orang tua, kematian orang tua dan meluapkan kemarahan
masa kecilnya sebagai orang dewasa ketika mereka bertemu dengan orang-orang
yang mencintai mereka (mereka yang sangat mungkin akan meninggalkan dirinya).
Ketika masih kecil, merasakan ketidakberdayaan – memiliki orangtua
alcoholic yang tidak bisa diselamatkan, menyaksikan dalam ketidakberdayaan
ketika salah seorang orangtuanya memperlakukan tidak adil pasangannya, tidak
pernah diijinkan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan dan ketika dewasa,
mereka mencari kompensasi ketidakberdayaan itu dengan cara mengontrol orang
lain dengan kemarahan mereka.
Jika seorang anak kecil mengalami
salah satu atau bahkan ketiga situasi yang disebutkan di atas, wajar bila kamu
akan merasakan kesedihan dan penderitaan yang teramat dalam. Banyak orang
dewasa hanyalah mencoba mengeluarkan penderitaannya yang terpendam dari masa
kanak-kanaknya.
Hanya dengan mengobati kemarahan
tanpa menyelami penyebabnya hanya akan merupakan suatu solusi temporer dan
sangat berbahaya. Jika kamu tidak mengungkapkannya, maka emosi-emosi itu akan
lepas kendali.
Latihan
emosional ekperimental terkontrol, seperti psikodrama, bentuk-bentuk pelepasan
fisik seperti memukul samsak tinju, dan menjerit ke bantal bisa menjadi
sarana-sarana penting untuk menolong seseorang menghilangkan kemarahan yang
menjadi penyebab kebencian dan berangsur-angsur menghasilkan penyembuhan.
Dengan cara menghadapi dan menyembuhkan setan-setan kecil dalam pikiran kamu,
kau tidak hanya memberikan hadiah yang indah kepada seseorang yang kamu cintai,
tetapi kamu bisa mencintai diri sendiri dengan cara-cara terbaik.
Comments
Post a Comment