Seberapa jauh pengaruh pornografi terhadap hubungan suami istri?

Seberapa jauh pengaruh pornografi terhadap hubungan suami istri?


Pemanjaan diri dalam fantasi seksual secara teratur tentang orang lain, apakah itu dengan membayangkan atau dengan membaca majalan-majalah atau menyaksikan film-film porno, merupakan suatu bentuk penyelewengan. Kamu telah menetapkan suatu komitmen hidup monogami dan kamu menghancurkan komitmen ini dengan memusatkan perhatian seksual anda kepada orang lain.

Keintiman merupakan pengalaman kedekatan yang dirasakan bersama dan hubungan antara dua orang. Pornografi seksual menghancurkan keintiman. Karena pornografi memperkenalkan elemen ketiga dalam hubungan kamu, yaitu pikiran atau gambar atau video atau situasi seksual. Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh pornografi adalah bahwa pornografi menciptakan erotisme lebih dalam oleh banyak pasangan disalahartikan sebagai keintiman.

Perilaku seseorang yang gemar terhadap pornografi akan sangat rentan terhadap keselamatan suatu hubungan.
  1. Anda akan merasa “dihianati” oleh pasangan kamu karena dia membutuhkan sesuatu selain diri kamu sendiri untuk bisa membuatnya bergairah.
  2. Kamu akan merasa tidak nyaman dengan tubuh kamu, karena akan mempengaruhi kemampuan dalam memuaskan pasangan
  3. Secara emosional kamu akan merasa jauh dan terasing dari pasangan selama berhubungan intim. Khawatir bahwa pasanganmu tidak sepenuhnya “berada di sana” atau menyatu bersamamu.
  4. Kamu akan merasa marah dan kecewa terhadap pasangan karena dia tidak menghormati perasaan kamu.
  5. Pada akhirnya, kamu akan kehilangan gairah terhadap seks karena, bagi kamu, perilaku pasangan berkaitan dengan pelecehan, merasa di kontrol dan perasaan dalam ketidakberdayaan.

Ini bukanlah pertanyaan tentang apa yang normal dan apa yang abnormal. Ini pertanyaan tentang apa yang sehat dan apa yang tidak sehat demi kelangsungan hubungan kamu dan kamu telah mengetahui bahwa, dalam hal ini, hubungan kamu telah terkena getahnya.


Ingat! Jangan membuat pasangan kamu merasa bersalah atas apa yang telah dia lakukan. Katakan saja kepadanya bahwa perilakunya itu membuat kamu merasa tidak nyaman. Jika tak satupun saran masuk ke kepalanya, maka inilah saatnya bagi kamu berdua untuk mencari pertolongan profesional.

Comments