9 ALTERNATIF PERSIAPAN MENJADI ORANG TUA TIRI



Perceraian terjadi di seluruh dunia dan selalu meningkat setiap tahunnya. Karena hal itu, banyak sekali orang yang ingin memulai hubungan baru dengan membawa Anak dari pernikahan sebelumnya. Kebanyakan orang akan merasa sudah belajar dari kegagalan di pernikahannya terdahulu sehingga merasa sudah benar-benar matang untuk kembali memulai kembali hubungan baru.

Tetapi sebetulnya Anda perlu mempertimbangkan hal-hal lainnya. Terutama anak-anak, baik itu anak kandung Anda ataupun anak dari calon istri yang nantinya akan menjadi anak Anda juga. Selain itu, Anda ataupun pasangan Anda nantinya memiliki masa lalu yang nantinya juga akan menjadi milik Anda.

Pada awal masa berkenalan, mungkin Anda merasa segala yang melekat pada pasangan Anda dapat Anda terima tetapi Anda perlu benar-benar mengerti ada banyak faktor lain yang akan mengganggu rumah tangga yang baru. Seperti, masih adanya komunikasi dengan mantan pasangan, kondisi keuangan, penyesuaian diri antara Anda dan anak-anak Anda sendiri ataupun anak bawaan dari istri baru Anda. Hal-hal seperti itu dapat memberikan tekanan yang membuat keadaan semakin buruk.

Anda dapat mulai memikirkan beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mengantisipasi terjadinya persoalan di rumah tangga Anda yang baru sebagai berikut "

ü  Bila Anda sudah merasa nyaman dan serius dengan pasangan baru Anda, Anda harus melibatkan anak Anda atau Anak pasangan Anda dalam aktivitas Anda karena Anda akan menjadi orang tua dari anak pasangan baru Anda.

ü  Anda perlu memberikan penjelasan pada anak bahwa pasangan baru Anda bukanlah orang tua pengganti. Tetaplah hormati mantan pasangan Anda sebagai orang tua dari anak Anda.

ü  Anak Anda memiliki hak untuk disayangi dan diberikan waktu untuk orang tuanya yang satu lagi.

ü  Kalau Anda di posisi orang tua baru, sebaiknya Anda tidak tergesa-gesa untuk tinggal di rumah pasangan baru. Anda perlu waktu untuk mengenal lebih dalam anak-anak dari pasangan Anda dan memberikan mereka waktu untuk mengatasi rasa “kehilangan” orang tua mereka.

ü  Perlu pendekatan secara bertahap bagi Anda dalam mengasuh anak dari pasangan Anda. Terlalu cepat akan membuat anak Anda tidak suka, terlalu lambat akan membuat Anda berada pada posisi yang lemah.

ü  Anak-anak dari pasangan Anda membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan keluarga barunya. Anak-anak akan memperlihatkan perilaku-perilaku yang menguji batas kesabaran Anda. Anda harus siap dengan hal itu.

ü  Membagi waktu bagi anak-anak Anda atau anak-anak pasangan baru Anda bukanlah perkara mudah. Perubahan posisi dalam keluarga membutuhkan waktu dan Anda mesti benar-benar membagi kasih sayang pada anak-anak secara adil supaya anak tidak merasa orang tuanya telah dirampas.

ü  Peran Anda sebagai pasangan baru sebaiknya tidak terlalu dominan. Anda perlu memberikan perhatian dan dukungan untuk merebut hati anak. Perhatikan kesukaan mereka dan belajarlah mengerti apa yang mereka sukai.

ü    Anda perlu menghabiskan waktu dengan pasangan baru Anda secara berkala, berdua saja agar Anda dapat mengingat kembali kenangan yang membuat Anda dulu memilih pasangan Anda sekarang ini untuk menjadi pendamping hidup Anda yang baru.

ü  Perkaya wawasan Anda dengan berbagai buku referensi yang dapat meningkatkan wawasan Anda akan cara-cara untuk dapat menciptakan keluarga yang harmonis.

Mungkin saja Anda dihadapkan pada situasi dimana tidak ada lagi jalan keluar yang dapat Anda cari di buku-buku terbaikpun. Untuk itu Anda tidak perlu sungkan untuk membicarakan masalah itu kepada profesional seperti konselor atau konsultan perkawinan. Hal ini merupakan cara yang wajar untuk membantu Anda menuntaskan permasalahan rumah tangga sebagai orang tua tiri.

Comments