Perceraian
terjadi di seluruh dunia dan selalu meningkat setiap tahunnya. Karena hal itu,
banyak sekali orang yang ingin memulai hubungan baru dengan membawa Anak dari
pernikahan sebelumnya. Kebanyakan orang akan merasa sudah belajar dari
kegagalan di pernikahannya terdahulu sehingga merasa sudah benar-benar matang
untuk kembali memulai kembali hubungan baru.
Tetapi sebetulnya Anda perlu
mempertimbangkan hal-hal lainnya. Terutama anak-anak, baik itu anak kandung
Anda ataupun anak dari calon istri yang nantinya akan menjadi anak Anda juga.
Selain itu, Anda ataupun pasangan Anda nantinya memiliki masa lalu yang
nantinya juga akan menjadi milik Anda.
Pada awal masa berkenalan,
mungkin Anda merasa segala yang melekat pada pasangan Anda dapat Anda terima
tetapi Anda perlu benar-benar mengerti ada banyak faktor lain yang akan
mengganggu rumah tangga yang baru. Seperti, masih adanya komunikasi dengan
mantan pasangan, kondisi keuangan, penyesuaian diri antara Anda dan anak-anak
Anda sendiri ataupun anak bawaan dari istri baru Anda. Hal-hal seperti itu
dapat memberikan tekanan yang membuat keadaan semakin buruk.
Anda dapat mulai memikirkan
beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mengantisipasi terjadinya
persoalan di rumah tangga Anda yang baru sebagai berikut "
ü
Bila Anda sudah merasa nyaman dan serius dengan
pasangan baru Anda, Anda harus melibatkan anak Anda atau Anak pasangan Anda
dalam aktivitas Anda karena Anda akan menjadi orang tua dari anak pasangan baru
Anda.
ü
Anda perlu memberikan penjelasan pada anak bahwa
pasangan baru Anda bukanlah orang tua pengganti. Tetaplah hormati mantan pasangan
Anda sebagai orang tua dari anak Anda.
ü
Anak Anda memiliki hak untuk disayangi dan
diberikan waktu untuk orang tuanya yang satu lagi.
ü
Kalau Anda di posisi orang tua baru, sebaiknya
Anda tidak tergesa-gesa untuk tinggal di rumah pasangan baru. Anda perlu waktu
untuk mengenal lebih dalam anak-anak dari pasangan Anda dan memberikan mereka
waktu untuk mengatasi rasa “kehilangan” orang tua mereka.
ü
Perlu pendekatan secara bertahap bagi Anda dalam
mengasuh anak dari pasangan Anda. Terlalu cepat akan membuat anak Anda tidak
suka, terlalu lambat akan membuat Anda berada pada posisi yang lemah.
ü
Anak-anak dari pasangan Anda membutuhkan waktu
untuk menyesuaikan diri dengan keluarga barunya. Anak-anak akan memperlihatkan
perilaku-perilaku yang menguji batas kesabaran Anda. Anda harus siap dengan hal
itu.
ü
Membagi waktu bagi anak-anak Anda atau anak-anak pasangan baru Anda bukanlah perkara mudah. Perubahan posisi dalam keluarga membutuhkan waktu
dan Anda mesti benar-benar membagi kasih sayang pada anak-anak secara adil
supaya anak tidak merasa orang tuanya telah dirampas.
ü
Peran Anda sebagai pasangan baru sebaiknya tidak
terlalu dominan. Anda perlu memberikan perhatian dan dukungan untuk merebut
hati anak. Perhatikan kesukaan mereka dan belajarlah mengerti apa yang mereka
sukai.
ü Anda perlu menghabiskan waktu dengan pasangan
baru Anda secara berkala, berdua saja agar Anda dapat mengingat kembali
kenangan yang membuat Anda dulu memilih pasangan Anda sekarang ini untuk
menjadi pendamping hidup Anda yang baru.
ü
Perkaya wawasan Anda dengan berbagai buku
referensi yang dapat meningkatkan wawasan Anda akan cara-cara untuk dapat
menciptakan keluarga yang harmonis.
Mungkin saja
Anda dihadapkan pada situasi dimana tidak ada lagi jalan keluar yang dapat Anda
cari di buku-buku terbaikpun. Untuk itu Anda tidak perlu sungkan untuk
membicarakan masalah itu kepada profesional seperti konselor atau konsultan
perkawinan. Hal ini merupakan cara yang wajar untuk membantu Anda menuntaskan
permasalahan rumah tangga sebagai orang tua tiri.
Comments
Post a Comment